February 20, 2010

Soulmate (Part 3)

biasanya konsep soulmate berkaitan erat dengan konsep reinkarnasi, adanya perasaan “pernah” bagi beberapa orang adalah bukti dari kehidupan yang dijalani pada masa lalu. Reinkarnasi (dari bahasa Latin untuk “lahir kembali” atau “kelahiran semula”[1]) atau t(um)itis, merujuk kepada kepercayaan bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu. atau secara singkat Kelahiran kembali adalah suatu proses penerusan kelahiran di kehidupan sebelumnya. ada sebuah kasus yang dapat menjadi contoh bahwa soulmate berkaitan erat dengan reinkarnasi. Psikiater dan Therapist Past Life Regression, Dr Brian Weiss telah menulis tentang koneksi soulmate ini dalam bukunya, Only Love Is Real. Di dalamnya ia menceritakan tentang dua orang klien yang bertemu dengannya secara terpisah untuk masalah depresi yang sama dan masalah-masalah dengan hubungan. Pria dan wanita ini belum pernah bertemu sebelumnya dalam kehidupan ini. Ketika masing-masing secara individu melakukan proses Past Life Regression, Dr Weiss menyadari hubungan mereka di masa hidup sebelumnya. Mereka sering menceritakan kepadanya pada saat regresi berada dalam situasi yang sama pada waktu yang sama dalam kehidupan2 sebelumnya. Yang kemudian menjadi jelas bagi Dr. Weiss bahwa pasangan ini telah menjadi belahan jiwa melalui masa yang berabad-abad. Dr Weiss mengatur pertemuan keduanya di ruang tunggu di mana ia menyaksikan ketertarikan satu sama lain, tapi sepertinya masih belum merasakan hubungan yang mendalam. Ia mencoba sekali lagi untuk menjodohkan mereka tetapi tetap saja mereka tidak mengenali ikatan satu sama lain yang ia ketahui di kehidupan lampau. Akhirnya mereka secara kebetulan dipertemukan di pesawat yang sama ketika pergi ke New York. Mereka saling berbicara saat mereka menunggu penerbangan mereka dan menjadi sadar betapa nyaman dan akrabnya mereka merasa satu sama lain. Seolah-olah mereka telah sering bertemu di suatu tempat sebelumnya. Hubungan mereka tumbuh dan mereka mulai berbagi cerita tentang kehidupan masa lalu mereka. Dan tak terbantahkan bahwa mereka telah hidup bersama sepanjang masa hidup sebelumnya dan bahwa mereka ditakdirkan untuk menemukan satu sama lain dalam kehidupan ini juga. Past Life regresi dapat membantu Anda dalam menemukan hubungan masa lalu yang mungkin Anda akan alami dengan orang yang dicintai dalam hidup ini. Ini dapat membantu Anda untuk memahami mengapa hubungan Anda saat ini mungkin sedang bermasalah sehingga Anda dapat membuat penyesuaian dan membawa lebih banyak kebahagiaan ke dalam hidup Anda. Past Life regresi juga merupakan cara untuk menjadi siap untuk bertemu mereka yang ditakdirkan untuk bertemu sehingga Anda dapat mengenali mereka dengan lebih mudah ketika Anda bertemu dengan mereka. dengan satu kasus tersebut diatas, maka kemungkinan reinkarnasi dan konsep belahan jiwa menjadi benar adanya. Namun terkadang konsep2 tersebut berbenturan dengan agama, walaupun dalam beberapa agama konsep tersebut diterima bahkan beserta aturannya. Reinkarnasi dalam agama Buddha Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali (Punabbhava). Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiaannya, bila pada saat ia meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala sesuatu tergantung dari karma masing-masing. Reinkarnasi dalam Hinduisme Dalam agama Hindu, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi memberi manusia kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti arti hidup yang sebenarnya Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya (kualitas). ada sebuah surat tentang seseorang yang bermimpi sama dari waktu-ke waktu yang dikirim pada sebuah koran di swedia oleh seorang perempuan. Hai! Terakhir ini dua atau tiga tahun aku telah bermimpi tentang seorang laki-laki. Dalam mimpi, saya mendapatkan perasaan bahwa kita pernah bertemu sebelumnya, tidak hanya sekali tetapi kemungkinan besar beberapa kali. Aku melihat wajahnya dengan jelas dalam mimpi; dia punya rambut hitam bergelombang atau agak sedikit keriting, matanya berwarna perak dan menusuk. Kami sering bermain musik bersama. Ia bermain piano dan biola. Kami selalu bermain lagu yang lambat sedih dan melodi yang terasa seperti bernostalgia. Baik dia maupun aku tidak bicara banyak dan sepertinya kita “merasa” satu sama lain pikiran. Tidak seperti kata demi kata telepati, tetapi kita mengirim dan menerima perasaan dan pikiran abstrak. Aku berpikir bahwa mimpi saya adalah diri saya yang beberapa tahun lebih tua dari saya sesungguhnya.karena mimpi ini aku mulai belajar biola. Entah bagaimana rasanya aku sudah memainkan biola sebelumnya, dalam kehidupan masa laluku, dan memang; aku belajar dengan cepat seakan-akan aku benar-benar telah memainkan itu sebelumnya. Tentu saja bisa menjadi kebetulan. jadi siapapun yang dapat menjelaskan padaku ataupun memiliki mimpi yang sama aku mohon agar segera menghubungi aku. (to be continue…)

No comments:

Post a Comment